Semakin lama permasalahan yang terjadi di indonesia menjadi
keprihatinan tersendiri bagi generasi muda Indonesia. Dengan berbgai
macam cara mereka berusaha membenahi Indonesia. Demonstrasi yang
sebelumnya identik dengan generasi muda, pendapat dan perubahan pun bisa
menjadi aksi yang kurang tepat. Bukan tanpa alasan mengapa saya menilai
kurang tepat, hal ini tentu saja terkait karna seringkali demonstrasi
berakhir pada kericuhan. Bentrokan antara demonstran dan aparat
kepolisian menjadi hal yang lumrah terjadi belakangan ini. Bahkan aksi
mogok makan atau jahit mulut pun tak lagi efektif!. Pemerintah seakan
tak lagi “menggubris” aspirasi masyarakatnya, walaupun mereka rela
melakukan hal ekstrim untuk satu perubahan. Sekalipun itu perubahan
kecil.
Lagipula untuk apa kita meyusahkan diri dan menyakiti diri sedniri dengan aksi mogok makan dan jahit mulut kalau tak ada hasilnya. Tapi bukan berarti kita sebagai generasi muda lantas berdiam diri dan menunggu pemerintah yang memulai perubahan tersebut. Karna untuk saat ini rasanya cukup sulit ada wakil rakyat yang mengerti keinginan dari rakyat nya sendiri.
Sepertinya kita sebagai generasi muda harus mulai berfikir smart. Bagaimana caranya agar aksi kecil sekalipun bisa membawa perubahan.
Salah satunya adalah dengan mulai bergabung pada komunitas-komunitas non profit untuk anak-anak muda yang menginginkan perubahan di negeri nya sendiri, Indonesia tercinta!. Saat ini banyak sekali komunitas-komuitas yang didirikan atas kepedulian generasi muda. Mereka yang memiliki Visi dan Misi yang sama untuk membuat sebuah perubahan.
Ada banyak komunitas-komunitas macam ini sekarang, tapi kali ini saya akan mencoba untuk membahas tentang Indonesian Future Leader (IFL) dan kegiatan inspiratif yang di selenggarakan.
Berikut adalah profil IFL:
Sosok yang selama ini saya kagumi karena jejak suksesnya dalam kegiatan perubahan generasi muda dan IFL. Namun memang disayangkan saat itu saya tidak memberanikan diri untuk berbagi pengalaman dengannya, karna saat itu status saya masih belum jelas (sudah lulus SMK tapi blm kuliah, krn memang kuliah saya pending 1 thn), dan inilah yg menjadi penyesalan saya, karna kesempatan tidak datang untuk kedua kali.
Belakangan saya mengetahui kalau IFL memiliki program Parlemen muda, dimana mereka mengumpulkan anak muda dari berbagai provisnsi di indonesia untuk menjadi finalis inti. Kemudian nantinya para finalis ini akan merasakan seolah olah menjadi “wakil rakyat”. Disini pun para finalis akan membahas tentang isu isu sosial yang ada dimasyarakat. Menarik bukan?
Kalau kalian tertarik dengan Parlemen Muda ini silakan mengunjungi http://parlemenmuda.org untuk info lebih lengkapnya. Tapi memang untuk menjadi finalis Parlemen Muda tentu akan ada kualifikasi yang cukup tinggi, kalau menurut saya. Karna saya sudah mencoba mendaftar tapi belum berhasil masuk menjadi finalisnya.
Bergabung di komunitas semacam IFL ini bisa menjadi langkah cerdas untuk bisa membuat perubahan dan menyuarakan aspirasi. Sudah saatnya loh generasi muda berfikir cerdas. Demontrasi boleh saja tetap dilakukan untuk menyuarakan pendapat, tapi yang harus diingat adalah jangan sampai terjadi “bentrokan”. Dan alangkah lebih baiknya kalau demonstrasi (cara keras) dipadukan dgn ikut komuunitas perubahan (cara lembut) untuk membuat perubahan dengan aksi nyata.
Yukkk generasi-generasi muda sudah saatnya kita berpartisipasi dalam sebuah perubahan ke arah yg lebih baik!!!
twitter: @dinaaoktaviana
Lagipula untuk apa kita meyusahkan diri dan menyakiti diri sedniri dengan aksi mogok makan dan jahit mulut kalau tak ada hasilnya. Tapi bukan berarti kita sebagai generasi muda lantas berdiam diri dan menunggu pemerintah yang memulai perubahan tersebut. Karna untuk saat ini rasanya cukup sulit ada wakil rakyat yang mengerti keinginan dari rakyat nya sendiri.
Sepertinya kita sebagai generasi muda harus mulai berfikir smart. Bagaimana caranya agar aksi kecil sekalipun bisa membawa perubahan.
Salah satunya adalah dengan mulai bergabung pada komunitas-komunitas non profit untuk anak-anak muda yang menginginkan perubahan di negeri nya sendiri, Indonesia tercinta!. Saat ini banyak sekali komunitas-komuitas yang didirikan atas kepedulian generasi muda. Mereka yang memiliki Visi dan Misi yang sama untuk membuat sebuah perubahan.
Ada banyak komunitas-komunitas macam ini sekarang, tapi kali ini saya akan mencoba untuk membahas tentang Indonesian Future Leader (IFL) dan kegiatan inspiratif yang di selenggarakan.
Berikut adalah profil IFL:
Indonesian Future Leaders (IFL) Berdiri secara resmi sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang digerakkan oleh kamu muda, pada tahun 2009, oleh sekelompok anak muda usia 17-18 tahun yang terdiri atas: M. Iman Usman, Niwa Rahmad Dwitama, Andhyta Firselly Utami, Rafika Primadesti, Dian Aditya Ning Lestari, Stephanie Hardjo, dan Audry Maulana. Mereka percaya bahwa untuk memajukan Indonesia, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda. Sejarah membuktikan bahwa pemuda adalah elemen penting dalam mencapai kemerdekaan, dan juga dalam menggulirkan perubahan bagi bangsa ini. Perubahan zaman yang berdampak pada kemajuan di berbagai aspek, diyakini sebagai sebuah tantangan dan juga peluang bagi mereka untuk berbuat sesuatu untuk memajukan bangsa, melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kaum muda sebagai penerus tongkat estafet bangsa ini. Untuk membawa perubahan, dibutuhkan wadah yang dapat menampung gagasan dan pemikiran, serta menjadi kendaraan dalam melakukan aksi, dan memberikan dampak bagi masyarakat. Melalui, Indonesian Future Leaders, diharapkan akan lahir generasi muda Indonesia yang capable dan berdampak bagi perubahan positif di masyarakat, sehingga kaum muda, tidak hanya menjadi objek dari pembangunan, tapi juga menjadi motor penggerak dari pembangunan itu sendiri.Saya sendiri pertama kali mengetahui profil IFL dan program-progamnya pertama kali dari salah satu talkshow di salah satu stasiun televisi swasta. Ketika itu Iman Usman selaku Founder IFL yang menjadi narasumber. Kemudian beberapa bulan kemudian saya menghadiri sebuah seminar di salah satu kawasan jakarta selatan, dan disana tanpa saya duga pembicaranya adalah Iman Usman.
Sosok yang selama ini saya kagumi karena jejak suksesnya dalam kegiatan perubahan generasi muda dan IFL. Namun memang disayangkan saat itu saya tidak memberanikan diri untuk berbagi pengalaman dengannya, karna saat itu status saya masih belum jelas (sudah lulus SMK tapi blm kuliah, krn memang kuliah saya pending 1 thn), dan inilah yg menjadi penyesalan saya, karna kesempatan tidak datang untuk kedua kali.
Belakangan saya mengetahui kalau IFL memiliki program Parlemen muda, dimana mereka mengumpulkan anak muda dari berbagai provisnsi di indonesia untuk menjadi finalis inti. Kemudian nantinya para finalis ini akan merasakan seolah olah menjadi “wakil rakyat”. Disini pun para finalis akan membahas tentang isu isu sosial yang ada dimasyarakat. Menarik bukan?
Kalau kalian tertarik dengan Parlemen Muda ini silakan mengunjungi http://parlemenmuda.org untuk info lebih lengkapnya. Tapi memang untuk menjadi finalis Parlemen Muda tentu akan ada kualifikasi yang cukup tinggi, kalau menurut saya. Karna saya sudah mencoba mendaftar tapi belum berhasil masuk menjadi finalisnya.
Bergabung di komunitas semacam IFL ini bisa menjadi langkah cerdas untuk bisa membuat perubahan dan menyuarakan aspirasi. Sudah saatnya loh generasi muda berfikir cerdas. Demontrasi boleh saja tetap dilakukan untuk menyuarakan pendapat, tapi yang harus diingat adalah jangan sampai terjadi “bentrokan”. Dan alangkah lebih baiknya kalau demonstrasi (cara keras) dipadukan dgn ikut komuunitas perubahan (cara lembut) untuk membuat perubahan dengan aksi nyata.
Yukkk generasi-generasi muda sudah saatnya kita berpartisipasi dalam sebuah perubahan ke arah yg lebih baik!!!
twitter: @dinaaoktaviana
No comments:
Post a Comment