Independence Day Run 2013
Twitter: @dinaaoktaviana
“Apakah harapan itu ada? jika iya, terlalu muluk-kah kami mengharapkannya?. Dan demi Allah, apakah hidup itu adil?, dimanakah letak keadilannya?”Isi dari novel secara keseluruhan memang dibuat sama dengan filmnya, hanya saja di film nya ada beberapa kejadian yang tidak dijelaskan, namun tetap tidak mengurangi estetika dari cerita itu sendiri.
Novel karya Tere Liye ini memang memiliki cerita yang sangat sederhana, namun sekali lagi memiliki makna yang sangat mendalam jika “diresapi”. Bercerita tentang kisah seorang anak perempuan bernama Melati yang bisu, tuli, dan buta. yang berusaha untuk kembali mengenal orang tua, khususnya bunda dan Tuhannya, setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesunyian dunia. Awalnya Melati adalah anak yang normal seperti anak-anak lainnya, namun saat ia tengah berlibur di pantai bersama orang tauanya, ia mengalami kecelakaan. Sejak saat itulah hidup Melati berubah menjadi suram 180derajad. Orang tua nya pun sudah melakukan berbagai macam pengobatan, demi menyembuhkan putri “semata wayangnya” itu, namun apa hendak dikata, Melati tak kunjung sembuh, bahkan tak ada perkembangan sedikitpun tentang kondisi Melati. Sampai diokter yang menanganinya pun menganggap Melati gila, tentu saja karna Melati sering berteriak-teriak, dan bahkan makan dengan tidak sewajarnya orang waras.
Singkat cerita, orang tua Melati meminta pertolongan oleh Karang. Seorang pemuda yang awalnya selalu membawa keceriaan anak-anak disekitarnya, dan sangat mencintai anak-anak. Namun semua berubah ketika Karang yang saat itu mengajak anak-anak sebanyak 18 orang untuk berwisata air, namun terjadi sebuah kecelakaan di laut. Karang pun tak berhasil menyelamatkan salah satu dari mereka, tak terkecuali Qintan. Dia adalah salah satu murud yang amat sangat dicintai oleh Karang. Dan kejadian inilah yang akhirnya membuat karang menjadi berubah 180 derajad.
Dalam kalimat ini dapat ditarik hikmahnya bukan?. Siapapun yang ingin keluar dari belenggu atau maslah hidup di dunia, bahkan tentang impian hidupnya, maka hanya dirinya sendirilah yang dapat mengubahnya. Tentu saja dengan segala upaya dan doa didalamnya yang dilakukan secara beriringan.Dalam novel ini benar-benar dijabarkan bagaimana perjuangan Melati untuk dapat sembuh dari penyakit yang membelenggunya saat itu. Bagaimana perjuangan Karang menjadi manusia baik kembali. Serta bagaimana perjuangan Bunda untuk memberikan semangat pada Melati.
“Keinginannya lah yang membuatnya bisa berlari! Aku hanya bercerita tentang banyak hal yang membuatnya mengerti tentang makna berusaha, proses belajar dan mimpi” yah dari kata-kata ini dapat ditarik kesimpulan kalau dengan usaha semua yang tak mungkin akan memeiliki kesempatan berubah menjadi mungkin, bukan?
“Terima Kasih, Ya Tuhan!Mungkin kami tidak akan pernah mengerti dimana letak keadilanmu dalam hidup. Karena mungkin kami terlalu bebal untuk mengerti, terlalu Bodoh!.Tapi kami tahu satu hal, malam ini kami meyakini satu hal, engkau sungguh bermurah hati. Engkau maha pemurah atas seluruh hidup dan kehidupan.”
Indonesian Future Leaders (IFL) Berdiri secara resmi sebagai sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang digerakkan oleh kamu muda, pada tahun 2009, oleh sekelompok anak muda usia 17-18 tahun yang terdiri atas: M. Iman Usman, Niwa Rahmad Dwitama, Andhyta Firselly Utami, Rafika Primadesti, Dian Aditya Ning Lestari, Stephanie Hardjo, dan Audry Maulana. Mereka percaya bahwa untuk memajukan Indonesia, bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi seluruh elemen masyarakat, termasuk pemuda. Sejarah membuktikan bahwa pemuda adalah elemen penting dalam mencapai kemerdekaan, dan juga dalam menggulirkan perubahan bagi bangsa ini. Perubahan zaman yang berdampak pada kemajuan di berbagai aspek, diyakini sebagai sebuah tantangan dan juga peluang bagi mereka untuk berbuat sesuatu untuk memajukan bangsa, melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas kaum muda sebagai penerus tongkat estafet bangsa ini. Untuk membawa perubahan, dibutuhkan wadah yang dapat menampung gagasan dan pemikiran, serta menjadi kendaraan dalam melakukan aksi, dan memberikan dampak bagi masyarakat. Melalui, Indonesian Future Leaders, diharapkan akan lahir generasi muda Indonesia yang capable dan berdampak bagi perubahan positif di masyarakat, sehingga kaum muda, tidak hanya menjadi objek dari pembangunan, tapi juga menjadi motor penggerak dari pembangunan itu sendiri.Saya sendiri pertama kali mengetahui profil IFL dan program-progamnya pertama kali dari salah satu talkshow di salah satu stasiun televisi swasta. Ketika itu Iman Usman selaku Founder IFL yang menjadi narasumber. Kemudian beberapa bulan kemudian saya menghadiri sebuah seminar di salah satu kawasan jakarta selatan, dan disana tanpa saya duga pembicaranya adalah Iman Usman.
Hidup itu kombinasi dari sebuah pilihan dan takdir.
Termasuk pilihan untuk menang atau takdir untuk menang bahkan sebaliknya.
Namun ketahuilah terkadang kebahagiaan mu dan kemenanganmu bisa menjadi hal yang paling menyedihkan untuk orang lain.
Begitupun kesedihan dan kekalahanmu bisa jadi hal yg paling menyenangkan untuk org lain.
Yah itulah yang namanya hidup dan sifat manusia.
Tapi percayalah ketika org lain tetkadang bisa menjadi malaikat dan monster, keluargamu selamanya akan menjadi malaikat.
Ketika disana org lain sibuk berkamuflase, keluargamu lah yang sanggup menjadi dirinya sendiri.
Memang, terkadang kita terlampau asyik menikmati setiap jejak kehidupan pribadi.
Terlampau asyik dengan mereka yg baru kita kenal. Yah sebut saja teman, sahabat, atau bahkan kekasih hati.
Tapi percayalah! Ketika kamu jatuh dan tak sanggup berdiri, keluargalah yang akan menjadi kakimu bahkan tongkat mu untuk membantumu berjalan.
So. Selagi masih ada kesempatan untuk berbagi kasih dengan keluarga, mengapa harus disia-siakan?
Memulai memang selalu lebih indah dibanding mengakhiri.
Dan Tuhan punya 1001 macam cara untuk memulai dan mengakhiri segala hal yang terjadi dlm hidup kita.
Yahh karna memang Tuhan adalah zat yang mahakuasa.
Bisa saja semua diawali manis dan diakhiri dengan pahit, atau bahkan sebaliknya.
Memang begitulah kenyataannya.
Dan siapa pun itu tidak ada yang berhak dan bisa memaksa Tuhan untuk berhenti sejenak atau bahkan membatalkan sesuatu yang sudah jadi kuasanya.
Lantas kalau sudah seperti ini hanya keikhlasan yang berdiri tepat didepan kita.
Keikhlasan juga lah yang akan menjadi pena ketika kita mencoba untuk mengisi hari baru dengan hal yang baru dengan selembar kertas putih.
Meskipun pada kenyataanya mengikhlaskan jauh lebih sulit daripada beribu teori yang ada.
Namun percayalah keikhlasan jg yang akan menjadi tombak, yah akan menjadi tombak kelak ketikaa kita telah kuat berdiri dan sanggup untuk berburu lagi.
Tak ada ilmu pasti seperti apa keikhlasan itu. Keikhlasan seperti udara yang tidak dapat disentuh tp dapat dirasakan.
Di lubuk hatiku tersimpan
Ada rasa bimbang
Yang enggan ku ceritakan
Ternyata baru ku sadari
Sirnanya hatimu
Yang engkau simpan untuknya
*Aku cinta kepadamu
Aku rindu dipelukmu (di hatimu)
Namunku keliru telah membunuh
Cinta dia dan dirimu
Aku cinta kepadamu
Aku rindu dipelukmu
Inginku akhiri yang telah terjadi
Lamunanmu membawamu
Kembali...
Oh Tuhan maafkan diriku
Telah melangkah lugu
Memberi bimbang di hatinya
Ku tahu engkau telah berdua
Tak mungkin ku rasa
Melepas kasih antara kita
-back to *-
Engkau pun keliru
Menilai arti cinta kita
Yang kau kira selamanya...
-back to *-