Friday, November 9, 2012

# Travel

Semifinalis, Dream Destination Papua ( from detik travel)

Beberarapa waktu yang lalu saya meihat ada salah satu kontes untuk berangkat ke bumi cendrawasih, Papua.
Seketika fikiran saya langsung melayag, membayangkan bagaimana asyiknya bisa bercengkrama dengan masyarakat Papua yang masih sangat berpegang teguh dengan culture mereka, bagaimana keaslian alam papua yang masih sangat indah untuk dijamah.
Bukan hanya itu iming-iming perjalanan yang akan dilakukan selama 13 hari tersebut dengan seluruh biaya transport dan akomodasi yg ditanggung pihak detik.com benar-benar membuat mata saya berbinar-binar.
Tanpa fikir panjang saya pun lantas mengisi formulir pendaftaran online, dan juga membuat akun di derik.com sebagai salah satu syarat ikut kontes.



Hingga pada akhirnya pada hari Rabu, 07 November 2012, saya di hubungi by phone oleh pihak detik.com. Sayangnya saya mengetahui kalau saya di hubungi oleh pihak detik pada hari rabu malam, karna memang saat pihak detik.com menghubungi saya, keadaan battery hp saya low.
Saya seperti "belingsatan" karna sangat menyesali battery hp saya yg low.
Sayapun mengatakan hal ini kepada ayah saya, dan satu kalimat yang ayah saya katakan "Tidak usah disesali, mungkin memang belum rezeki-nya". Jujur saya tidak mau mengalah pada kenyataan ini, dan saya pun lantas mencoba me-mention pihak detik travel, menyanyakan hal ini, tapi memang tak ada balasa. Akhirnya saya pun memutuskan menghubungi admin detik travel via e-mail.

Beginilah isi e-mail yg saya kirim:
"admin, tadi siang sepertinya aku di tlp oleh pihak trans7, tp hp low jadi ga diangkat.
interviewnya bisa diganti esok hari kah?
apakah aku akan di tlp lagi besok? Mohon balsannya yah admin tnks"
Tapi memang belum ada balasan atas e-mail saya ini, akhirnya saya mengirim e-mail lagi kepada pihak detik.com:

admin, please bales e-mailnya please please please
:( sedih

Dan ahirnya usaha saya tidak sia-sia, Hari Kamis, 08 November 2012, saya di hubungi oleh pihak detik.com tentang e-mail pertanyaan yg saya kirmkan, kemudian dia meminta saya untuk menunggu kabar selanjutnya darinya.
Beberapa jam setelah itu, admin detik.com itu kembali menghubungi saya dan mengatakan bahwa saya harus datang interview jumat esok harinya.
Ada kebimbangan karna saya harus masuk kantor hari itu


Malam harinya saya chat dengan seorang teman, dan dia membuka jendela hati saya, beginilah isi chat nya:
"Tetep dateng ke detik,Once in a life time kan?"
"Life is about taking chances, if your fear to grab your adventure forever your regret it "
Pagi harinya saya pun kembali menghadapi kebimbangan, namun kali ini saya seperti mendapat alasan untuk tidak berangkat ke kantor, tenggorokan yg terasa sakit dan sedikit demam membuat saya berniat untuk tidak masuk hari ini.
Sampai akhirnnya saya menyadari kalau saya harus menghadiri interview ke detik.com.
Dengan  langkah gontai menahan sakit sayapun berangkat menggunakan busway, parahnya lagi hp saya ketinggalan dan saya baru menyadarinya ketika di shulter busway. Terus terang saja saya belum pernah melakukan perjalanan menggunakan busway ke daerah warung buncit, tempat dimana kantor detik.com bearda.
Untunglah saya membawa catatan nama gedung detik.com beserta alamatnya yg saya catat semalam, berbekal catatan sederhana itu dan juga insting serta banyak bertanya akhirnya saya sampai di kantor detik.com.

Saya fikir saya sudah telat, karna saya datang jauh dari jam yg di jadwakan, tapi ternyata saya beruntung karna saya menjadi peserta ke-8 saat itu.

Ketika sampai di kantor detik.com saya disambut dengan para karyawan detik.com yg super ramah, kemudian saya di haruskan mengisi formulir, kemudian menunggu giliran untuk interview di ruang meeting detik.com bersama beberapa org yg sudah datang terlebih dahulu dibanding saya.

Sampai pada saat nya saya diharuskan untuk melakukan Photo Session, kemudian saya diharuskan melakukan interduction my self di depan kamera selama kurang lebih 1 menit, terus terang saja itu adalah my first time berbicara di depan kamera, untuk hal seperti ini, dan saya amat sangat grogi saat itu.

Kemudian saya kembali di haruskan menunggu untuk melakukan sesi interview sesungguhnya, dan saat itu saya hanya berdoa agar saya tidak melakukan kekonyolan apapun.

Setelah beberapa saat saya pun dipesilakan untuk memasuki ruang interview yang berada tepat di samping ruang meeting tempat saya menunggu. Di dalam ruangan itu sudah ada beberapa orang, dan tentu saja mereka semua terlihat begitu serius meskiun beberapa kali melontarkan canda dan tawa pada saat sesi interview ini.

Saya pun berusaha menjawab pertanyaan mereka se-natural mungkin, meskipun pada saat ini saya masih belum puas dengan jawaban saya atas pertanyaan tadi, setelah saya melihat bagaimana rival saya sesungguhmya.

Sesi interview yg berlangsung beberapa menit itu menyisakan grogi tersendiri buat saya pribadi, dengan langkah pasti pun saya keluar dari ruangan tersebut dan meninggalkan gedung detik.com dengan perasaan harap-harap cemas. Syukurlah saya kembali ke rumah dengan selamat, dengan insting dan banyak bertanya untu melnemukan jalur atau koridor busway yg sesuai dengan arah rumah saya.

Dan saat ini saya menyadari kalau rival saya tidaklah mudah, karna disebutkan di akun twitter resmi detik travel, kalau ada peserta interview yang sudah pernah melakukan perjalan ke india bahkan prancis. Yang kemudian membuat saya membayangkan bagaimana ke-expert-an m mereka dalam ber traveling.

Harapan harus tetaplah ada, meskipun apapun hasilnya harus di terima. Karna ini adalah sebuah kontes, jadi pasti ada yg menang dan tidak.
Namun yang pasti saya sangat beruntung bisa menjadi semifinalis dari ribuan org yg mencoba keberuntungannya mendaftar di detik.com.
Meskipun sampai saat ini saya masih belum mengetahui apa kriteria yg dicari ketika menentukan  semifinalis, dan saya ada di dalamnya. Tapi yang pasti ini adalah keberuntungan tersendiri.

Senang bisa menjadi bagian dari kontes yg dilakukan detik.com, beberapa jam mengenal beberapa karyawan detik.com yg terlihat ramah dan bersahabat menjadi bagian tersendiri di hati saya sampai saat ini.

Satu yang pasti, kalau saya tadi tidak datang interview pastilah saya saat ini tengah menyesali apa yg terjadi. Melihat bagaimana isi mention para followers twitter resmi detik travel yg begitu senang karna telah melakukan interview tadi.

Karna memang kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya.. Semoga saya menjadi salah satu dari 3 orang beruntung yg akan berangkat ke papua.

Terimakasih detik.com khususnya detik travel, untuk kesempatan yg telah diberikan kepada saya.

Semoga saya yg beruntung.


_SSC_

No comments:

Post a Comment

Follow Us @soratemplates